Pasang Iklan

ads ads ads ads ads ads

Monday 31 May 2010

Sepak Bola Ditinjau dari Aspek Idiologi

Sepakbola dikenal sejak ribuan tahun lalu, bukti ilmiah memperlihatkan di Cina sejak dinasti han ada semacam sepak bola yang disebut “Tsu Chu” yang tujuannya untuk melatih fisik tentaranya, jaring kecil yang dikaitkan dibambu panjang. Pemain hanya boleh menggunakan kaki, dada, punggung serta bahu sambil menahan serangan lawan. Selanjutnya orang inggrislah yang memulai mengembangkan permainan sepak bola dengan sempurna sehingga menjadi permainan sepakbola seperti saat sekarang ini.
Tanggal 26 Oktober 1863 berdiri Football Association yang pertama di London. Sampai akhir tahun 1904 didirikan Federation Football Association (FIFA) dan pada tahun 1931 berdiri persatuan sepak bola seluruh Indonesia (PSSI) yang berkadudukan di Mataram.
Keberadaan Olahraga sepakbola dalam masyarakat disamping suatu sarana menjadikan sehat secara jasmani juga mampu untuk menyatukan masyarakat yang berbeda, apakah itu perbedaan ras, agama, budaya dan bahkan tingkat sosial ekonomi masyarakat itu. Sepanjang Tahun 1970 an dan 1980 an terlihat jelas adanya gender, kesenjangan antara rasial dan ethnik, para wanita tersisihkan dalam tampilannya didunia olahraga karena dianggap lemah dan menghabiskan anggaran prestasi. Prasangka dan diskriminasi pada kaum kulit hitam yang akhirnya semua dapat tampil tanpa adanya perbedaan gender, rasial dan ethnik. Olahraga telah lama menjadi instrumen pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa. Contoh Pada PON I di solo, ini penting sekali artinya karena diselenggarakan ditengah-tengah rakyat Indonesia yang sedang berjuang mengangkat senjata mempertahankan kemerdekaan, PON bukan hanya menjadi arena olahraga, tetapi juga merupakan pertemuan para olahrgawan untuk membuletkan tekad menggelang solidaritas dengan janji atlet yang dikumandangkan dengan semangat untuk menggempur penjajah sampai mereka meninggalkan tanah Air. Dengan idiologi olahraga sepakbola ini mampu menjadi pererat persatuan dan persaudaraan dengan menjujung tinggi payung olahraga yaitu Fair Play dan sportifitas. Di mana jiwa sportifitas yang selalu menggunakan cara-cara terpuji untuk mencapai sasaran dan menerima hasilnya dengan besar hati serta menghargai pihak lain dan patut terhadap peraturan yang berlaku sehingga dalam tatanan masyarakat yang majemuk akan tercipta rasa damai dan aman dan pada akhirnya menjadi modal dalam persatuan bangsa.
Dalam kondisi seperti ini sangat memungkinkan olahraga sepakbola menjadi suatu solusi dalam mencegah dan mengatasi konflik yang bernuangsa sarah yang sewaktu-waktu akan timbul kembali pada daerah-daerah yang pernah terjadi konflik seperti poso, Aceh, Ambon, Sampit dan masih banyak lagi Daerah yang rawan akan timbulnya konflik. Dengan keberadaan olahraga sepakbola diharapkan akan menjadi sarana pemersatu bangsa.

No comments:

Post a Comment