Pasang Iklan

ads ads ads ads ads ads

Sunday, 30 May 2010

CAKUPAN SOSIAL DALAM DUNIA OLAHRAGA

Person (1966) mengatakan Order olahraga dikaitkan dengan penerapan organisasi sosial secara menyeluruh bahwa penerapan organsiasi, fasilitas dan regulasi tindakan dalam suatu kondisi olahraga. Manusia melakukan tindakan yang terdiri dari struktur dan proses yang mermaknai manusia dalam mengembangkan atensi dan keberhasilan, implementasi dalam menentukan kondisi yang konkrit. Suatu kondisi olahraga kemudian terdiri dari konteks individu yang tercakup dalam olahraga.
a. Situasi olahraga
Menurut Fredsam, 1964) bahwa situasi merupakan total perangkat obyek, apakah orang, kolektif, obyek budaya atau lainnya merupakan respon aktor. Penetapan obyek yang berkaitan dengan kondisi olahraga spesifik agak lebih terpadu, range dari unsur lingkungan sosial dan fisik suatu permainan sepak bola berkaitan dengan dua cara untuk melakukan penghindaran dalam pemahaman sterategi olahraga yang dapat diterapkan dalam suatu team base ball lokal.
Adapun banyak jenis situasi olahraga, jika tidak semuanya menjadi konseptualisasi sebagai suatu sistem sosial. Suatu sistem sosial didefenisikan oleh Caplow (1964) bahwa suatu perangkat seseorang dengan karakteristik identifikasi dalam hubungan yang dapat dikembangkan antara setiap orang dan interaksinya. Dengan Demikian setiap kondisi konstitusi suatu sistem sosial meliputi:
Dua team peserta dalam penentuan bidang sepak bola, Induk dan anak dalam pengembangan permainan mancing dalam permian boat, Sebuah permainan golf profesi yang mendapat perhatian. Sistem sosial mempukoskan pembahasan sosiologi olahraga secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan tingkat akurasi permainan. Yaitu para ahli sosiologi olahraga menpusatkasn perhatiannya bagaimana, mengapa seorang mengembangkan olahraga dan apakah pengaruhnya dalam menentukan aspek lain dari lingkungan sosial.
b. Tipe cakupan olahraga
Adapun secara prilaku yang mencakup dalam olahraga, orang dapat memahami secara konignif, afektif mencakup perbedaan aspek-aspek dari suatu kondisi yang singkat.
1. Cakupan Afektif
Adapun orang dapat berprilaku dalam banyak kondisi olahraga dengan cara dan waktu yang berbeda-beda. Adapun aturan olahraga adalah dilaksanakan atau dimainkan dapat diklasifikasikan dari satu, dua mode prilaku yang tercakup didalamnya cakupan primer dan skunder.
Cakupan primer cenderung mencakup partisipasi aktuasl dalam permainan atau olahraga seperti yang dimainkan tanpa aturan yang dapat menghasilkan suatu permainan yang dapat di flemkan. Banyak olahraga khusus yang di dalamnya terdapat orang-orang juara, kalah, melahirkan bintang, pengganti super bintang, pemain marginal dan pemain-pemain yang tersohor.
Cakupan pemain skunder termasuk bentuk-bentuk lain dari partisipasi, dari beberapa partipasi yang dapat menghasilkan olahraga dan partisipasi melalui pemenuhan konsumsi olahraga. Prosedur bertanggung jawab untuk tahapan ini adalah prosedur yang memiliki spektakuler dalam mengembangkan suatu permainan. Individu yang dapat memproduksi suatu permainan yang aktual atau even olahraga merupakan karakteristik pengembang olahraga yang secara aktual dapat mengembangkan adanya kompetisi olahraga secara langsung dalam berbagai konteks atau berbagai nuansa pemainan. Prosedur langsung mempunyai berbagai pimpinan yang mengembangkan tahapan insterumen dalam suatu permianan yang terdiri dari wasit, manajer dan kapten serta beberapa personal yang melayani suatu cakupan permainan yang dikembangkan. Prosedur yang tidak langsung adalah prosedur yang tidak mempunyai konsekuensi yang terlibat langsung dalam pertandingan namun memberikan kesesuaian dalam pengembangan teknis, promosi atau dukungan olahraga termasuk berbagai maskot, penyajian teknis permainan dan berbagai program-program jaminan olahraga.
Pelanggan yang memahami pentingnya konsumen olahraga secara langsung mengembangkan kinerja satu sama lainnya (ini termasuk kaitan darti beberapa bentuk penyajian dalam mas media. Adapun kemungkian yang menjadi nuansa untuk dapat memainkan peranan dapat diharapkan lewat:1) Investasi untuk sejumlah waktu dan uang dalam berbagai dukungan olahraga secara langsung, atau tidak langsung
2) Mempunyai tarap pengetahuan terpusat pada kinerja olahraga, statisitik olahraga dan strategi olahraga,
3) Mempunyai cakupan efektif (emosi) satu atau lebih kelompok individu atau kelompok dalam sistem olahraga,
4) Pengalaman dan internalisasi atau perasaan perbalisasi yang dapat memberi- kan konsumsi terhadap event olahraga,
5) Menggunakan olahraga sebagai topik utama dari kompensasi dengan berbagai tampilan yang lebih strategis dan
6) Menyusun pemahaman gaya hidup sesuai dengan event olahraga amatir dan professional.
Perbedaan antara komsumsi langsung dan tidak langsung dapat di analisa dengan baik bila pertimbangan spetator menjadi bagian dari kondisi olahraga dan beberapa kaitan dan efek spontan dari beberapa even olahraga baik dalam komsumen olahraga.
2. Cakupan kognitif
Jumlah informasi olahraga yang dapat tersedia untuk setiap orang dalam berbagai Negara memungkinkan untuk dapat menghindari beberapa pengembangan olahraga dunia. Salah satu yang memerlukan informasi mengenai hal tersebut berdasarkan sejarah,struktur, aturan strategis dan kebutuhan teknis yang memberikan olahraga berdasarkan lingkup lingkungannya. Sebaliknya, pengetahuan mengenai keberhasilan atau kegagalan dari pemain secara khusus banyak terjadi dalam suatu team atau dalam liga yang menagani suatu even olahraga khusus juga memerlukan adanya kemungkinan tampilan ensiklopedik. Waktu untuk memahami mengenai probalitas tersebut sangat bersesuaian dengan studi komunikasi yang diterapkan. Adapun terapan tersebut mengarahkan kepada pemahaman orientasi mengenai peranan permainan dalam sistem kognitif pada olahraga umum dan pada kondisi olahraga yang mereka temukan secara khusus.
3. Cakupan Psikomotor
Apakah setiap orang dalam cakupan olahraga akan memberikan point yang sesuai dengan kondisi yang diperlukan menurut disposisi terhadap manifestasi olahraga. Bahkan secara aktual perkembangan olahraga akan menjadi suatu keindahan yang harus dikembangkan berdasarkan tingkat kekuatan legalitas atau identifikasi dalam suatu permainan atau team dalam berbagai perubahan emosional khususnya memahami pemahaman pentingnya olahraga. Contoh ekstrim termasuk pemain yang mengembangkan kontrol sosial dan sering melakukan penyerangan yang bersifat spectator.
Makna efektif atau subjetif dari cakupan olahraga adalah multi dimensional dalam suatu pengertian. Kerja Osgood dan asosiasinya (Osgood, 1957) memperlihatkan bahwa makna kognitif atau secara dimensional merupakan objek yang diperlukan (kaitan sosial, material atau gagasan) yang mempunyai 3 pemahaman komponen atau faktor faktor yang mereka istilahkan meliputi (1) Faktor evaluasi , (2) Faktor potensi , (3) Faktor aktivitas.
Mereka mempunyai identifikasi dari tiga faktor yang merupakan pembauran silang yang bersifat universal dengan menggunakan perbedaan somatic dari suatu instrumen yang meningkat, suatu akses yang konsisten dengan bipolar skala ajective. Dengan demikian untuk berbagai objek sosial contoh, peranan “atlet wanita”.

No comments:

Post a Comment