A. PENGERTIAN SOSIOLOGI
Secara umum, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dan proses-proses social yang terjadi di dalamnya antar hubungan manusia dengan manusia, secara individu maupun kelompok, baik dalam suasana formal maupun material, baik statis maupun dinamis.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, sosiologi diartikan sebagai ilmu masyarakat yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial,termasuk perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaidah sosial (norma), lembaga sosial, kelompok serta lapisan sosial. Proses social adalah pengaruh timbale balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh timbale balik antara kemampuan ekonomi yang tinggi dengan stabilitas politik dan hukum, stabilitas politik dengan budaya, dan sebagainya.
Telah yang lebih dalam tentang sifat hakiki sosiologi akan menampakkan beberapa karakteristiknya yaitu :
1.Sosiologi adalah ilmu sosial berbeda jika dibandingkan dengan ilmu alam kerohanian.
2.Sosiologi merupakan disiplin ilmu kategori bukan normatif, artinya bersifat non etis yakni kajian dibatasi pada apa yang terjadi, sehingga tidak ada penilaian dalam proses pemerolehan dan penyusunan teori.
3.Sosiologi merupakan disiplin ilmu pengetahuan murni, bukan ilmu pengetahuan terapan, artinya kajian sosiologi ditujukan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak.
4.Sosiologi meupakan ilmu pengetahuan empiris dan rasional artinya didasarkan pada observasi obyektif terhadap kenyataan dengan menggunakan penalaran.
5.Sosiologi bersifat teoritis yaitu berusaha menyusun secara abstrak dari hasil observasi. Abstrak merupakan kerangka unsur yang tersusun secara logis, bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat berbagai fenomena.
6.Sosiologi bersifat komulatif, artinya teori yang tersusun didasarkan pada teori yang mendahuluinya.
Obyek suatu disiplin ilmu dibedakan menjadi obyek material dan obyek formal. Obyek material adalah sesuatu yang menjadi bidang/kawasan kajian ilmu, sedang obyek formal adalah sudut pandang / paradigma yang digunakan dalam mengkaji obyek material.
Sebagai ilmu sosial,obyek material sosiologi adalah masyarakat, sedang obyek formalnya adalah hubungan antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat. Konsepsi masyarakat (society) dibatasi oleh unsur – unsur :
• Manusia yang hidup bersama.
• Hidup bersama dalam waktu yang relatif lama.
• Mereka sadar sebagai satu kesatuan.
• Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama yang mampu melahirkan kebudayaan.
Secara khusus, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dipandang dari aspek hubungan antara individu atau kelompok. Hubungan yang terjadi karena adanya proses sosial dilakukan oleh pelaku dengan berbagai karakter, dilakukan melalui lembaga sosial dengan berbagai fungsi dan struktur sosial. Keadaan seperti ini ternyata juga terdapat dalam dunia olahraga sehingga sosiologi dilibatkan untuk mengkaji masalah olahraga.
B. Pengertian Olahraga
Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat)
Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.
Tujuan utama olahraga bukanlah pembangunan fisik saja melainkan juga pembangunan mental dan spiritual. Olahraga (Lama) ialah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan atas pilihan sendiri yang bermaksud menguatkan diri baik phisik maupun psychis tanpa mengharapkan suatu hasil materiil tetapi mengharapkan kenaikan prestasi. Olahraga (baru) ialah membentuk manusia Indonesia Pancasila yang fisik kuat-sehat berprestasi tinggi, yang memiliki kemampuan mental dan ketrampilan kerja yang kritis kreatif dan sejahtera. Jadi Olahraga ialah suatu usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan jasmaniah maupun rokhaniah pada tiap manusia. Lebih tegas dikatakan bahwa olahraga untuk mempertahankan existensi kemanusiaan dan untuk melakukan cita-cita hidup bangsa. Olahraga merupakan pembentukan fisik dan mental
Olahraga adalah suatu pengertian yang bersifat persaingan yang macam-macam bentuk, dan kegiatannya beraneka ragam. Kalau ke aneka ragaman ini diletakkan pada suatu garis lurus, maka pada ujung yang satu terletak sejumlah olahraga yang macam dan bentuknya bersifat permainan sedangkan pada ujung yang lain terdapat berbagai macam olahraga yang sifatnya dipengaruhi baik oleh yang bersifat permainan maupun yang bersifat profesi, yang besar kecilnya pengaruh kedua sifat ini bervariasi menurut macam danbentuk olahraganya.
Suatu kegiatan olahraga biasanya merupakan suatu antar kegiatan sosial yang menyangkut lebih dari satu orang atau kelompok. Kegiatan kegiatan ini biasanya bertujuan untuk mendapatkan suatu imbalan atau hadiah bagi orang atau kelompok yang menang didalam konteks yang diadakan dalam kegiatan olahraga tersebut. Tingkat atau jenis dari imbalan atau hadiah bagi pemenang inilah yang menentukan sifat dan macam dari kegiatan olahraga tersebut. Imbalan atau hadiah bagi pemenang suatu pertandingan olahraga itu bisa berupa penghargaan biasa, atau uang dan kekayaan materil, atau juga berupa penghargaan dan kedudukan sosial didalam masyarakat dan uang serta kekayaaan materil.
Pada hakekatnya, inti suatu kegiatan olahraga adalah suatu kegiatan pertandingan atau konteks dimana team-team olahraga atau individu-individu yang bersangkutan bertanding atau bersaing untuk menunjukkan keunggulan mereka. Keunggulan didalam suatu pertandingan olahraga, biasanya ditentukan oleh suatu kombinasi dari ketrampilan, strategi didalam pertandingan yang sedang berlaku, dan situasi sosial budaya pada saat dan tempat mana pertandingan dilakukan.
Suatu pertandingan olahraga dapat dilihat sebagai sautu konflik social yang teratur yang terjadi didalam batas-batas tertentu yang terdapat didalam suatu jaringan keseimbangan yang relative terbatas dan tetap. Dalam hal ini, suatu pertandingan olahraga tidak hanya dikontrol oleh, peraturan-peraturan yang berlaku yang harus ditaati oleh mereka yang bertanding dan yang pengawasan atas ketaatan mereka yang turut dalam suatu pertandingan dilakukan oleh wasit dan pembantu-pembantunya, tetapi juga oleh respon dari penonton dan semua yang turut berpartisifasi didalam pertandingan tersebut, yang merupakan suatu pola asosiasi atau pengelompokan. Ada dua hal yang menonjol yang terdapat didalam setiap pertandingan olahraga.
Adanya suatu komplik yang teratur, terjadi atara team-team atau individu-individu yang sedang bertanding, dan bersamaan dengan itu adanya suatu ko-operasi yang terjadi diantara anggota-anggota team yang sama secara bersama-sama bertujuan untuk mengalahkan team lawan dalam pertandingan guna memenangkan dan menunjukkan keunggulan mereka didalam arena pertandingan (Lueschen, 1997).
Sebagai suatu pranata sosial, olahraga mempunyai hubungan yang erat dan saling berkaitan dengan pranata-pranata sosial dan budaya yang ada didalam masyarakat yang bersangkutan (Loy JW, 1987). Umpamanya dengan pranata-pranata ekonomi, politik, pendidikan, agama, dan media massa komunikasi. Sebagai suatu bagian yang integral dari masyarakat sebetulnya dapat juga dilihat sebagai suatu refleksi atau pencerminan dari pola kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Karena, pola-pola, begitu juga tingka laku mereka yang sedang bertanding didalam mentaati aturan-aturan pertandingan, sebenarnya berasal dari dan telah menggunakan model-model yang terdapat pada proses-proses sosial dan sistim-sistim sosial budaya yang ada didalam masyarakat yang bersangkutan.
C. PENGERTIAN SOSIOLOGI OLAHRAGA
Sosiologi olahraga merupakan ilmu terapan, yaitu kajian sosiologis pada masalah keolahragaan. Proses sosial dalam olahraga menghasilkan karakteristik perilaku dalam bersaing dan kerjasama membangun suatu permainan yang dinaungi oleh nilai, norma, dan pranata yang sudah melembaga. Kelompok sosial dalam olahraga mempelajari adanya tipe-tipe perilaku anggotannya dalam mencapai tujuan bersama, kelompok sosial biasanya terwadahi dalam lembaga sosial, yaitu organisasi sosial dan pranata. Beragam pranata yang ada ternyata terkait dengan fenomena olahraga.
No comments:
Post a Comment