Pasang Iklan

ads ads ads ads ads ads

Tuesday, 29 November 2011

Kebutuhan Karbohidrat Bagi Atlet

         Bagi seorang atlet, konsumsi karbohidrat minimum yang disarankan adalah sebanyak 250 gr atau  sudah memenuhi kebutuhan energi sebesar 1000 kkal. Walaupun kebutuhan energi  seorang atlet  akan berbeda untuk tiap jenis olahraga, namun secara umum  atlet diharapkan untuk memenuhi kebutuhan energinya setidaknya 50%  atau idealnya   55-65% melalui konsumsi karbohidrat. Konsumsi karbohidrat tinggi  dalam sehari- hari terutama sebelum berolahraga   bertujuan    untuk  meningkatkan simpanan glikogen di dalam tubuh dan untuk menjaga level glukosa di dalam darah sehingga laju produksi energi melalui pembakaran karbohidrat saat berolahraga dapat tetap terjaga. Selain mengkonsumsi karbohidrat yang tinggi dalam sehari-hari, seorang atlet juga akan mendapatkan manfaat dengan mengkonsumsi karbohidrat pada saat  berolahraga.   Konsumsi karbohidrat yang dilakukan pada  saat  berolahraga , terutama  olahraga dengan waktu  yang panjang (> 45 menit) dapat membantu tubuh dalam menjaga konsentrasi glukosa darah, menjaga ketersediaan glikogen hati serta   menjaga agar  laju  pembakaran karbohidrat tetap tinggi sehingga terjadinya kelelahan dapat ditunda Karbohidrat yang di konsumsi  pada saat berolahraga ini  diperkirakan mampu untuk   memberikan kontribusi hingga sebesar 16-20% terhadap laju produksi energi di dalam tubuh. Selain itu, pada olahraga yang bersifat intermittiment /stop & go atau multisprints  seperti sepakbola atau bola basket,  karbohidrat yang dikonsumsi juga   dapat membantu tubuh dalam proses resintesis glikogen otot serta dapat juga  membantu untuk membatasi pemakaian glikogen otot. 

1.   Sebelum latihan/pertandingan 
Atlet yang akan berpartisipasi dalam  latihan intensitas  sedang dengan durasi pendek, disarankan untuk mengkonsumsi karbohidrat sebesar 5-7 gr karbohidrat/ kg berat badan per harinya. Sedangkan dalam persiapannya untuk menghadapi latihan endurans dengan intensitas moderat-tinggi atau dalam persiapannya untuk menghadapi   pertandingan yang kompetitif , atlet direkomendasikan untuk mengkonsumsi karbohidrat sebesar  7-12 gr / kg berat badan per harinya. Dan  atlet yang sedang  menjalankan program latihan  dengan total waktu antara 4-6 jam per hari, disarankan untuk memperbesar   konsumsi karbohidratnya hingga  10-12 gr/ kg berat badan per harinya. Selain dari yang telah disebutkan , bagi atlet yang akan  berpartisipasi dalam pertandingan /latihan dengan durasi waktu  90 menit, peningkatan simpanan glikogen juga dapat dilakukan dengan mengkonsumsi karbohidrat sebanyak 8-10 gr/kg berat badan dalam interval waktu  48 - 72 jam sebelum latihan/pertandingan berlangsung. Konsumsi karbohidrat ini dapat meningkatkan jumlah simpanan glikogen sebesar 25-100%  dan dapat menunda terjadinya kelelahan pada saat latihan/pertandingan hingga 20%. Sedangkan bagi atlet yang akan berpartisipasi dalam  pertandingan dengan durasi waktu  60 menit, peningkatkan simpanan glikogen juga   dapat dilakukan dalam interval waktu 6 jam sebelum pertandingan berlangsung  dengan cara   mengkonsumsi karbohidrat sebanyak 1-4 gr /kg berat badan. Beberapa  contoh  dari bahan pangan yang kaya akan kandungan karbohidrat tinggi  dan dapat  dikonsumsi pada masa persiapan adalah kentang, donut, pasta, sereal, singkong, sebagian besar jenis nasi, roti putih, roti gandum, atau juga buah-buahan  seperti pisang & apel. Konsumsi karbohidrat yang tinggi  dalam sehari-hari  akan membantu dalam meningkatkan simpanan karbohidrat (glikogen & glukosa darah) di dalam tubuh sehingga juga  akan membantu meningkatkan laju pembakaran karbohidrat serta membatasi pemakaian asam lemak bebas (free fatty acid) & protein sebagai penyedia energi pada saat berolahraga.   Salah satu contoh dari banyaknya penelitian yang memperlihatkan peningkatan performa olahraga melalui suplementasi karbohidrat ini pernah diterbitkan dalam Medicine in Sports Science pada tahun 1979  melalui penelitian yang dilakukan oleh  Costill, D.L. Pada penelitan ini, subjek yang mengkonsumsi  75 gr karbohidrat sederhana (glukosa) sebelum melakukan olahraga bersepeda dengan intenistas  80% VO2 max diperlihatkan mengalami peningkatan performa  ketahanan sebesar 10 menit  (53.2 vs 43.2 menit) jika  dibandingkan saat tidak diberikan suplementasi karbohidrat.

2.    Setelah Latihan/Pertandingan
Salah satu tujuan utama mengkonsumsi karbohidrat setelah selesainya  olahraga adalah untuk mengisi kembali simpanan glikogen yang terpakai sehingga  kondisi atlet dapat secara cepat  dipulihkan   agar dapat   menjadi lebih siap untuk menghadapi sesi latihan atau pertandingan selanjutnya.  Dalam kaitannya dengan penyimpanan glikogen setelah selesainya latihan/pertandingan olahraga, terdapat dua faktor utama yang harus diperhatikan yaitu waktu konsumsi  dan  besarnya karbohidrat yang dikonsumsi  Pada saat setelah selesainya latihan/pertandingan olahraga dimana simpanan glikogen berada pada jumlah  terendah di dalam tubuh, kadar enzim glycogen synthetase di dalam aliran darah akan berada pada titik tertinggi sehingga pemberian karbohidrat pada masa ini secara efisien akan mengisi kembali simpanan glikogen tubuh. Serta perlu juga untuk diperhatikan bahwa laju  penyimpanan glikogen otot  di dalam tubuh secara  cepat juga  akan  terjadi pada interval  < 2 jam setelah  selesainya  kegiatan olahraga. Pada interval waktu ini, peyimpanan glikogen otot akan berjalan secara cepat  dengan laju 7-8 mmol/ jam, namun seiring dengan bertambahnya waktu, laju penyimpanannya  akan kembali berjalan  secara normal dengan laju 5-6 mmol/jam. Oleh karena itu,  untuk mempersingkat waktu pemulihan (recovery) agar  performa dapat secara cepat  terjaga untuk menghadapi latihan/pertandigan selanjutnya,  dalam interval  2 jam setelah selesainya latihan atau pertandingan olahraga, atlet  direkomendasikan untuk mengkonsumsi karbohidrat sebesar  50-100 gr  atau dapat juga mengkonsumsi 1-1.2 gr karbohidrat / kg berat badan tiap jamnya dalam interval waktu 4 jam. Adapun setelah melakukan  sesi latihan/pertandingan yang melelahkan, total konsumsi  karbohidrat yang diharapkan untuk dilakukan  dalam interval 24 jam adalah sebesar 600 gr.  Karena setelah selesainya latihan/pertandingan olahraga tubuh juga akan membutuhkan cairan, maka kebutuhan karbohidrat dan cairan secara simultan dapat dipenuhi melalui penambahan karbohidrat sederhana ke dalam air putih atau juga dapat dilakukan dengan mengkonsumsi jus buah-buahan. Perlu juga untuk diperhatikan bagi atlet yang memiliki 2x  sesi latihan yang berjarak   8 jam, konsumsi karbohidrat diharapkan dilakukan secepat mungkin setelah selesainya  sesi latihan I agar waktu pemulihan antara sesi latihan dapat berjalan lebih efektif. Air putih yang ditambahkan karbohidrat atau  buah-buahan yang banyak mengandung air seperti semangka atau melon dapat juga dipilih untuk mempercepat proses peyimpanan energi dan  membantu dalam proses rehidrasi.  Selain itu, untuk lebih mengoptimalkan pengembalian energi ke dalam tubuh, karbohidrat dengan nilai GI (Glycemic Index) tinggi atau bahan pangan serta  buah-buahan yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi seperti pasta, roti, kentang, singkong, pisang atau juga semangka  dapat juga   dikonsumsi dengan porsi kecil namun dilakukan secara kontinu dalam waktu 30, 120 dan 240 menit setelah berolahraga.

Sumber :  Nutrisi, Energi & Performa Olahraga Oleh M. Anwari Irawan (2007)
 

No comments:

Post a Comment