Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang urgen terjadi pada masa kini. Pemaparan peristiwa tersebut dilakukan secara sistematik, akurat dan lebih menekankan pada data faktual. Contohnya: “Studi tentang pelaksanaan Pendidikan Jasmani berbasis kompetensi”.
Penelitian deskriptif seringkali dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan sifat dan analisis datanya, yaitu penelitian deskriptif eksploratif dan penelitian deskriptif develop-mental. (Arikunto: 1989). Penelitian deskriptif yang bersifat eksploratif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena. Bisanya dilakukan dengan survey dan menjadi dasar dalam mengambil kebijakan atau penelitian lanjutan. Analisis data menggunakan statistik deskritif, prosentase atau pemaparan menggunakan kata-kata atau kalimat. Penelitian deskriptif yang bersifat developmental digunakan untuk menemukan suatu model atau prototype. Penelitian dilakukan dengan mencobakan suatu model atau prototype dan diamati pelaksanaannya dalam kurun waktu tertentu. Datanya dibanding-kan dengan kriteria yang telah ditetapkan, selanjutnya dilakukan penyempurnaan dan modifikasi model. Setelah model dianggap mantap, maka dapat dilakukan desiminasi atau perluasan.
Dalam penelitian deskriptif biasanya hanya melibatkan variabel tunggal, tidak mengungkapkan hubungan antar variabel. Sehingga penelitian deskriptif tidak dimaksud-kan untuk menguji hipotesis. Oleh karena itu hipotesis penelitian tidak diperlukan. Seperti pada contoh judul penelitian di atas, penelitian tersebut hanya mendeskripsikan variabel pelaksanaan Pendidikan Jasmani yang berbasis kompetensi. Aspek-aspek dalam pelaksanaan Pendidikan Jasmani yang berbasis kompetensi dapat berupa kegiatan siswa, kegiatan guru, media pembelajaran dan sebagainya. Deskripsi setiap aspek dilakukan secara terpisah.
No comments:
Post a Comment